Reporter: Arifin
Kupang | Gerbang Indonesia – Sedikitnya Sepuluh bangunan rumah kost dikawasan Kelurahan, Fatubesi, RT 06, RW 02 Kec. Kota Lama. Bangunan yang terdiri dari beberapa kamar kost dan Kandang ayam potong para pedagang pasar Oeba ini Ludes oleh amukan si jago merah. Kebakaran terjadi sekitar jam 1.30 WITA dini hari (2/1/2022).
Menurut Kholik salah seorang saksi mata yang bangunannya juga ikut hangus terbakar menjelaskan, kejadiannya begitu cepat, yang jelas dirinya bersama penghuni yang lain saat itu tidak bisa berbuat banyak, karena kobaran api sudah langsung menyambar setiap bangunan di sekeliling tempat tinggalnya tersebut.
” Wah sungguh tak diduga api tiba-tiba sudah membesar, saya dan yang lain mencoba menyelamatkan barang-barang yang bisa kami selamatkan, namun karena api sudah terlanjur membesar maka banyak barang berharga yang tidak sempat kami selamatkan. ” Ungkap Kholik saat ditemui tim media GI di Lokasi Kejadian Kebakaran.
Masih menurut Kholik, adapun korban tersebut antara lain, Sukirto, Wandi, Andik, Talka, Taselan, Khusnul, mat Lanji, Kholik, Anjar,Sunarto, Supranoto.
Saat disinggung apakah dari pemerintah setempat sudah datang meninjau TKP dirinya bilang Lurah Fatubesi sudah datang dan melihat langsung pagi tadi.
” Pak Lurah sudah datang dan melihat kesini tadi pagi ” ungkapnya
Sementara itu pemilik kost yang ditempati oleh para korban yaitu, Frans Selan melalui adiknya Oni Selan menjelaskan bahwa sampai dengan saat ini belum bisa dipastikan penyebab utama terjadinya kebakaran, namun menurut saksi mata pada tadi malam sumber api kebakaran dari bawah.
Kerugian akibat musibah kebakaran ini ditaksir mencapai ratusan juta rupiah, hal ini karena korban yang kebanyakan adalah para pengusaha pedagang ayam potong dipasar, juga tidak berhasil menyelamatkan aset mereka termasuk freser, genset, peralatan ayam dan ayam-ayam mereka, serta simpanan uang tunai dan perhiasan, yang diduga ikut habis terbakar dalam musibah ini.
Hingga berita ini ditulis dilokasi TKP kebakaran belum tampak adanya police line, yang membuat warga korban kebakaran juga jengkel, karena banyaknya orang lain yang ikut berdatangan ke lokasi kebakaran, mereka khawatir barang berharga yang masih tersisa di TKP akan sulit ditemukan karena banyaknya orang yang datang.
2 unit mobil PMK dengan 1 mobil tangki air dan satu unit mobil Barakuda milik Brimob yang datang ke lokasi saat musibah terjadi juga kesulitan untuk bisa menjangkau TKP karena sulitnya akses masuk ke lokasi. Sehingga proses pemadaman memakan waktu beberapa jam sampai api benar-benar Disa di Padamkan.(Arifin)