Reporter : Redaksi
– Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang Madura Jawa Timur untuk mengembangkan Kawasan Car Free Day dan Relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) mendapat batu sandungan
Pasalnya propaganda pengembangan untuk menghindari Asap sesuai esensi dari kegiatan CFD tidak sesuai fakta di lapangan
Pantauan reporter target24jam.com bersama detikjatim.id di tempat Relokasi PKL Taman Wijaya (GOR Indoor) masih banyak berseliweran pengendara Roda dua dan yang parkir di lokasi saat sejumlah titik Kawasan CFD ditutup
Kondisi itu disorot oleh H Moh Tohir Pembina LSM Garda Kawal Sampang minggu 7/5
“Saya sudah memprediksinya dan lagi lagi ketidak konsistenan itu ada pada pihak Pemangku Kebijakan yang tidak serius dan menganggap hanya uji coba, sehingga yang jadi korban uji coba para PKL dan erat kaitannya dengan urusan perut,” ujar H Moh Tohir
Ia menilai Pemkab maupun Pemangku Kebijakan lebih berorientasi terhadap “Wah” nya kegiatan seremonial dengan tidak mengedepankan kepentingan PKL
Disebut banyak PKL yang mengeluh selain omzetnya berkurang, lokasinya panas sehingga berdampak terhadap kunjungan masyarakat

Masih menurut H Moh Tohir selain rasa keadilan terhadap PKL Mamin patut dipertanyakan karena masih dibolehkannya pelaku Usaha Mainan yang masih beroperasi di dalam Alun Alun Trunojoyo juga lahan Parkir ada di dalam Wilayah Kawasan CFD bebas Asap
“Jadi propaganda bebas Asapnya dimana, lahan parkir ada barat Perintis dan depan Rumdis sementara SE Diskopindag yang disterilkan mulai ujung timur jalan Wakhed Hasyim dan perempatan Barisan jalan Jaksa Agung Suprapto,” imbuhnya
Ia berharap Pemkab mengevaluasi dan mempertimbangkan ke lokasi semula sambil menyiapkan konsep yang matang serta kesiapan komitmen dari OPD terkait yang menjalaninya. (Redaksi/Tim)