21 C
Indonesia
Sab, 22 Maret 2025
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

21 C
Indonesia
Sabtu, 22 Maret 2025 | 2:53:33 WIB

Buaya Berkalung Ban, Tertangkap

Reporter :alimudin

sulawesi tengah detikjatim.id – Buaya berkalung ban di kota palu Sulawesi tengah alhamdulillah telah berhasil di selamatkan oleh warga, bernama Tili (45) di bantaran Sungai Palu, sekitar Jembatan 2, Jalan I Ngurah Rai, Kecamatan Palu Selatan, Palu, Senin (7/2/2022).

buaya berkalung ban tersebut telah lama muncul ke permukaan mulai dari tahun 2016 yang lalu namun warga kesulitan untuk menangkapnya, sehingga berhasil lolos lagi kembali ke dalam sungai dengan keadaan yang memprihatinkan

Sejumlah nama mulai dari Panji Petualang hingga ahli reptil asal Australia Matt Wright pernah mencoba menangkap dan menyelamatkan buaya berkalung ban ini. Bahkan, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah pernah membuka sayembara sebagai upaya untuk melepaskan ban yang melilit leher buaya tersebut.

Kronologi penangkapan buaya berkalung ban Diberitakan Tili berhasil menangkap buaya berkalung ban setelah menunggu selama tiga pekan. Tili memang berniat untuk menangkap buaya berkalung ban lantaran merasa iba. Sebab, buaya tersebut hidup bertahun-tahun dengan ban yang melilit di lehernya. Upaya penangkapan buaya berkalung ban dilakukan menggunakan umpan yang diikat tali. Umpan yang disiapkan oleh Tili beragam, kadang ayam, kadang juga merpati.

Umpan tersebut ia ikat dengan tali yang dikaitkan ke batang kayu besa di sekitar sungai. Cara ini memudahkan Tili untuk menarik buaya berkalung ban ketika mencaplok umpan. Senin petang, umpan yang dipasang Tili dimakan buaya berkalung ban. Ketika itu buaya berkalung ban langsung ditarik ke darat. Dengan sigap, Tili mengikat buaya sepanjang empat meter itu. “Sempat lepas dua kali dari umpan, setelah maghrib baru berhasil,” ungkapnya, Selasa (8/2/2022)

Beberapa media internasional seperti Reuters,CNN,BBC,CNBC menyoroti hal itu mereka menuliskan apresiasi yang sangat tinggi di berikan kepada tim penyelamat oleh aosiasi pecinta binatang dunia seperti World Federation for Protection Animals (WFPA), dan Internasional Society for Protection of Animals (ISPA)

“kami sangat berterimakasih, dan mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada tim penyelamat yang telah dengan sudi menyelematkan binatang tersebut yang telah lama menderita dengan belenggu ban tersebut” ungkap Steven Roach chief WFPA kepada bbc news

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles