Reporter: Sakban
Sampang | Gerbang Indonesia – Pasien Demam Berdarah (DBD) di Sampang sangat tinggi, dengan jumlah kasus tersebut, mendapat tanggapan dari komisi IV DPRD Sampang Madura, kamis (13/1/22).
Pasalnya dinas kesehatan dan keluarga berencana (DINKES-KB) kabupaten Sampang Madura akan segera melakukan tindakan dalam pencegahan dan pencegahan sebaran nyamuk Aedes Aegypti, seperti melakukan pembersihan wilayah rawan kumuh dan sekitaran Bantaran sungai, melakukan penyemprotan atau fogging ke titik-titik rumah warga yang rawan pasien DBD.
Tindakan tersebut dinilai penting sebelum jatuhnya korban-korban yang semakin tinggi akibat penyakit demam berdarah (DBD) ini, mengingat intensitas hujan di kabupaten sampang madura sangat tinggi dan seiring cuaca tersebut berpotensi tinggi penyebaran DBD di wilayah kabupaten Sampang madura
“jangan kemudian Dinkes ini melakukan tindakan apabila ada pasien meninggal dunia, dengan banyaknya pasien DBD di wilayah kabupaten Sampang tentu harus segera mungkin pihak-pihak terkait seperti perangkat puskesmas atau rumah sakit melakukan tindakan preventif sejak dini” kata Ach.Heriyanto Saleh, Anggota Komisi IV DPRD Sampang.
Karena dinas telah mengalokasikan anggaran untuk pencegahan untuk DBD tersebut, “kalau tidak keliru, puskesmas juga mengalokasikan dananya untuk kegiatan tersebut” kata heriyanto melanjutkan. Pihaknya juga menyarankan agar sesegera mungkin pihak Dinas Kesehatan Sampang agar melakukan tindakan-tindakan pencegahan sebelum adanya pasien yang meninggal dunia, apalagi rata-rata pasien yang meninggal dari kalangan remaja dan anak-anak, yang mana masa depan dan harapan mereka masih sangat panjang.
Menanggapi hal itu pihak dinas kesehatan kabupaten sampang Abdullah Najih mengaku instansinya telah melakukan tindakan dalam pencegahan seperti melakukan pem-foggingan atau penyemprotan di sekitar wilayah kediaman pasien DBD, serta sosialisasi perilaku bersih dan sehat, yakni dengan cara menerapkan 3M, Menguras, Menutup, dan Mengubur
“langkah-langkah telah kami lakukan, namun prinsip pencegahan DBD bukan cuma itu, yang paling utama adalah memastikan diri sendiri dan keluarga tidak digigit oleh nyamuk aedes aegypti agar terhindar dari siklus penularan DBD” ujar Najih pada pihak media.
Kedepannya ia berharap agar masyarakat semakin membiasakan diri untuk hidup sehat dengan cara menerapkan kebiasaan 3M di wilayahnya masing-masing, karena tanpa adanya kesadaran diri dari masyarakat maka percuma adanya sosialisasi. (SAKBAN)