Reporter : Nurul Azizah
– Beredar video Kapolres Purworejo, AKBP Fahcrurozi yang mengatakan, warga Wadas berdzikir hasbunallahu wanikmal wakil ketika dia dan anggotanya datang ke sana.
Menurut Kapolres, dzikir hasbunallahu wanikmal wakil merupakan bacaan siap melaksanakan perang. Warga dinilai siap berperang dan mendesain tempat untuk hal tersebut.
Dzikir hasbunallahu wanikmal wakil disebut sebagai tanda warga siap perang, dibantah oleh Ketua MUI Pusat KH. Cholil Nafis dan tokoh ulama Ustadz Hilmi Firdausi.
Menurut KH. Cholil Nafis, dzikir hasbunallahu wanikmal wakil merupakan sikap menyerahkan urusan kepada Allah dan pernah dibaca oleh Nabi Muhammad SAW dan Ibrahim as.
“Dzikir hasbunallahu wani’mal yaqin itu sikap menyerahkan urusan kepada Allah dan mohon perlindungan-Nya. Itu dzikir Nabi SAW saat dikabarkan akan diserang pasukan kuffar Quraisy dan dzikir Nabi Ibrahim as ketika dilempar ke api,” jelas KH. Cholil Nafis sebagaimana dikutip detikjatim.id dari akun Twitter @cholilnafis, Senin 14 Februari 2022.
“Itu bukan dzikir melawan kezhaliman, apalagi bersiap perang,” tegas KH Cholil Nafis.
Hilmi Firdausi juga menanggapi pernyataan tentang dzikir tanda kesiapan perang di akun Twitter pribadinya.
Bahkan, Ustadz yang sering disebut Oppa ini menyertai cuitannya dengan unggahan wawancara Kapolres Purworejo di salah stasiun televisi swasta tentang dzikir hasbunallahu wanikmal wakil.
“Dzikir hasbunallahu wani’mal wakil untuk perang??? Ada yang bisa menjelaskan kepada saya yang fakir ilmu ini?” tanya Ustadz Hilmi Firdausi, seperti dikutip detikjatim.id dari akun Twitter @Hilmi 28.
Dalam penjelasannya, Hilmi Firdausi mengungkapkan, dzikir dapat dibaca di mana saja dan kapan saja. Sama sekali tidak ada dzikir yang mengajak untuk perang.
“Saya mengajak teman-teman berdzikir, ‘Hasbunallahu wani’mal wakil, ni’mal maula wani’man nashir’, sebagai bentuk kepasrahan kepada Allah Ta’ala,” ajak Hilmi Firdausi.
“Lafadzkan dzikir ini kapan saja. Bisa setelah shalat, saat bepergian, saat ditimpa kesulitan, dan sebagainya,” pungkas Hilmi di akhir cuitannya.