Penulis : KH.Hakam Ali Ismail (Pengasuh Ponpes Darul Iman Al-Hakami Bungtobung)
– Puasa Tasua dan Asyura adalah dua ibadah saum sunah selama bulan Muharam. Puasa Tasua jatuh pada 9 Muharam, sedangkan Puasa Asyura jatuh pada 10 Muharam dalam kalender Hijriah.
Meskipun hanya dua hari, kedua puasa tersebut memiliki keutamaan yang cukup besar. Selengkapnya, berikut informasi tentang puasa Tasua dan Asyura yang dikerjakan pada 9-10 Muharam, mulai dalil hingga keutamaannya.
* Dalil Puasa Tasua dan Asyura 9-10 Muharam
a. Dalil Puasa Tasua 9 Muharam
Dalil 1
“‘Wahai Rasulullah, hari ini (10 Muharam) adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani.’ Lantas beliau mengatakan,’Apabila tiba tahun depan-insya Allah (jika Allah menghendaki)-kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.’ Ibnu Abbas mengatakan, ‘Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.'” (HR. Muslim no. 1134)
Dalil 2
“Selisihilah orang-orang Yahudi. Puasalah pada hari kesembilan dan kesepuluh Muharam.” (Zaadul Ma’ad [II/60] oleh Ibnul Qayyim, sahih, tetapi diriwayatkan secara mauquf).
b. Dalil Puasa Asyura 10 Muharam
Dalil 1
“Ketika tiba di Madinah, Rasulullah SAW mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa Asyura. Kemudian, Rasulullah SAW bertanya, ‘Hari yang kalian berpuasa ini hari apa?’ Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, ‘Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Firaun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini.’ Kemudian, Rasulullah SAW bersabda, ‘Kami seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian.’ Lalu, setelah itu, Rasulullah SAW memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa.” (HR. Muslim no. 1130).
Dalil 2
“Hari Asyura adalah waktunya puasa orang-orang Quraisy pada zaman Jahiliyah. Dan Rasulullah pun melaksanakannya. Tatkala Nabi tiba di Madinah, beliau tetap melakukan puasa Asyura dan memerintahkan sahabat untuk melakukan puasa itu juga. Ketika diwajibkan puasa Ramadan, beliau meninggalkan puasa Asyura dan beliau bersabda, ‘Barang siapa yang hendak berpuasa, maka puasalah, dan barang siapa yang hendak berbuka, maka berbukalah.'” (HR. Bukhari).
Dalil 3
“Sesungguhnya orang-orang Jahiliah biasa melakukan puasa pada hari Asyura. Rasulullah SAW pun melakukan puasa tersebut sebelum diwajibkannya puasa Ramada, begitu pula kaum muslimin saat itu. Tatkala puasa Ramadan diwajibkan, Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya hari Asyura adalah hari di antara hari-hari Allah. Barang siapa yang ingin berpuasa, silakan berpuasa. Barang siapa meninggalkannya, juga silakan’.” (HR. Muslim no. 1126)
Hukum Puasa Tasua dan Asyura 9-10 Muharam
Berdasarkan Fiqih Kontroversi Jilid 2: Beribadah antara Sunnah dan Bid’ah oleh H.M. Anshary, para ulama tidak berbeda pendapat perihal anjuran dan hukum puasa Tasua.
Menurut Imam Syafi’i, Imam Ahmad, hingga Ishaq, adalah hukumnya sunah mengerjakan puasa di hari kesembilan dan kesepuluh Muharam sekaligus. Hal yang sama juga disebutkan Ibnu ‘Abdil Barr yang menukil pendapat beberapa ulama: bahwa hukum puasa Tasua dan Asyura adalah sunah.
Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura 9-10 Muharam
a. Keutamaan Puasa Tasua 9 Muharam
Perihal keutamaan puasa Tasua, tidak ada riwayat khusus yang menyebutkannya. Namun, karena dikerjakan selama bulan Muharam, orang yang mengerjakannya akan mendapat keutamaan ibadah saum selama Muharam.
Hal ini seperti yang diterangkan dalam hadis Nabi SAW dari Abu Hurairah di atas:
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada bulan Allah (Muharam). Sementara salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).
Di samping itu, bagi detikers yang mengerjakan puasa Tasua, kamu berarti sudah menjalankan sunah Nabi dalam menyelisihi atau menghindari tasyabbuh terhadap orang-orang Yahudi yang berpuasa pada 10 Muharam.
b. Keutamaan Puasa Asyura 10 Muharam
Salah satu keutamaan dari puasa Asyura adalahdiampuninya dosa setahun yang lalu. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah dalam sebuah riwayat dari Abu Qatadah Al Anshary:
“Puasa Arafah akan menghapus dosa dua tahun yang lalu dan yang akan datang, dan puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).
Pernyataan serupa juga dapat ditemukan dalam hadis yang diriwayatkan dalam kitab Shahih Muslim berikut:
“Puasa pada hari Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu.” (HR. Muslim no. 1975).
Puasa Tasua dan Asyura 9-10 Muharam 2023 Tanggal Berapa?
Jika mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2023 M (1444 H-1445 H) yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) RI, maka jadwal puasa Tasua dan Asyura 2023 akan mengikuti tanggal berikut:
Kamis, 27 Juli 2023 (9 Muharam 1445 H): Puasa sunah Tasua
Jumat, 28 Juli 2023 (10 Muharam 1445 H): Puasa sunah Asyura
Demikianlah informasi mengenai puasa Tasua dan Asyura pada 9-10 Muharam.
wallahu a`lam Bis Showab!