Reporter: Sakban
Sampang | Gerbang Indonesia – Kemenag Kabupaten Sampang membagikan kurang lebih 1000 PCS Al-Qur’an terjemah kepada Santri-santri di ruang lingkup lembaga naungan Kemenag. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-76.
Kepala Kantor Kemenag Sampang H. Pardi mengungkapkan, seribu Al-Qur’an itu dibagikan kepada 50 santri dan guru ngaji yang ada di Desa Bluuran dan Karanggayam.
Pardi mengatakan, diantara rangkaian kegiatan HAB ke-76 yang dilaksanakan Kantor Kemenag Sampang meliputi perlombaan di tingkat madrasah diniyah, ziarah makam Rato Ebuh, istighatsah dan khotmil qur’an. “Terakhir gerakan Sampang mengaji ini,” ujarnya kepada wartawan Gerbang Indonesia Rabu (5/1).
Dijelaskan, gerakan Sampang mengaji dengan mewakafkan seribu Al-Qur’an tujuannya agar tetap istikomah mencintai Al-Qur’an, karena Al-Qur’an adalah kitab suci sumber segala ilmu pengetahuan dan pedoman hidup bagi seluruh umat manusia khususnya umat Islam.
Tidak hanya itu, katanya, gerakan Sampang mengaji merupakan bentuk kepedulian Kemenag setempat membumikan Al-Qur’an di Kota Bahari tersebut.
“Di HAB Kemenag ke-76 kita memfokuskan diri untuk menyambungkan harapan kepada Allah melalui wakaf seribu Al-Qur’an ini,” ujarnya.
Ia berharap, kegiatan tersebut mendapat berkah dan hidayah agar di tahun 2022 mampu mencapai target kegiatan yg semakin baik dan maslahah untuk rakyat Sampang.
Di lain pihak, menurut salah seorang pengasuh pondok pesantren Tahfidzul Qur’an yang berada di bawah naungan Kemenag Kabupaten Sampang, saat dimintai komentarnya dan masukannya untuk Kemenag Kabupaten Sampang kedepannya dia mengatakan
“Memang benar adanya santunan kepada santri dan guru ngaji berupa pemberian 1000 PCS mushaf Al-Qur’an itu bagus, tapi alangkah lebih bagusnya lagi jika santunan tersebut bisa di sebarluaskan kepada seluruh yayasan pendidikan khususnya yang berada di bawah naungan Kemenag Kabupaten Sampang, karena kami melihat dari dulu bantuan hanya berfokus pada lembaga pesantren di daerah kota yakni di bagian selatan Sampang, sedangkan bagian Utara kurang diperhatikan khususnya yang daerah daerah pedalaman, serta perkampungan padahal mereka sama sama berada di bawah naungan Kemenag Kabupaten Sampang, kedepannya kami berharap Kemenag Kabupaten Sampang dapat berbenah diri, dan semakin terbuka kepada semua yayasan yang berada dibawah naungannya.” Tutur pria 31 tahun yang tak mau disebut namanya itu.
Masyarakat berharap Kemenag Sampang semakin konsisten untuk memperbaiki akhlak siswa-siswi atau santri yang berada di bawah naungan Kemenag Kabupaten Sampang, lebih-lebih di masa seperti sekarang ini.
Seperti motto dari Kemenag “Ikhlas Beramal” maka hendaknya kedepannya semakin memperluas amal nya kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya yang membutuhkan seperti fakir,miskin dan yatim. (SAKBAN)