Reporter : Dano Tab
Wamena Papua detikjatim.id – Mahasiswa Papua Asal Kabupaten Puncak Jaya Provinsi Papua Kota Studi Sejawa Bali Ketua IMAPA JADETABEK Matius Wonda menyampaikan melalui sambungan telepon seluler Via WhatsApp pagi 02/03/2022. Kepada Reporter Media detikJatim.id
Tuntutan penarikan Militer organik dan non organik dari puncak Oleh mahasiswa Papua Asal Kabupaten Puncak ini melihat dari fenomena yang terjadi di West Papua demi kemanusiaan dan keadilan bagi orang asli Papua ujarnya
Tambahnya yang dibutuhkan orang Papua bukan operasi militer dan pengiriman militer dengan eskalasi banyak tapi kebutuhan orang Papua hari ini adalah Kenyamanan, keselamatan, perlindungan dan kondisi yang aman serta Pendidikan ekonomi sosial hak politik Orang asli Papua di wilayah Papua ujarnya.
Sebaiknya Indonesia sebuah negara memiliki nilai Konstitusi yang mulia dikagumi dunia internasional harus implementasikan nilai-nilai demokrasinya tapi malah ini terjadi sebaliknya menambah luka batin masyarakat Ujarnya.
Salah satu mantan tahanan politik Rasisme tabuni menambahkan bahwa selain ketidak keseriusan Oleh pemerintah pusat terlihat juga Upaya-upaya Pemerintah untuk Pemekaran Provinsi dan Kabupaten Kota di pulau Papua. Sebenarnya Pemekaran bukan solusi Kesejahteraan dan pemerataan pembangunan tapi justru menambah faktor kemiskinan dan kehancuran harkat dan martabat manusia Papua.
Papua Butuh Nyaman dan Aman bebas beraktivitas tanpa ada Intervensi, intimidasi, Teror oleh militer. Dan kami rakyat kecil ini rasakan saat beradaptasi dengan militer yang berwatak arogansi. Tambahnya Indonesia sebaiknya fokus untuk menjawab dugaan PBB atas pelanggaran HAM.
Ketua IMAPA JADETABEK Matius Wonda, menambah bahwa kita akan dorong Audiens dengan DPR-RI, dan Sedang mengupayakan Minggu depan Aksi nyata dan unjuk rasa kami sedang memobilisasi massa untuk menyampaikan pendapat tersebut kepada Pemerintah republik Indonesia di Jakarta (Ujar Wonda melalui WhatsApp)
Â