Reporter : Alfiani
– Dilansir dari laman Facebook Osho Indonesia Rabu 16/2/22 Sang Filsuf Dunia Osho, Memberikan beberapa catatan yang berisi tentang bagaimana cara kita membuat Koneksi antara tubuh dan Fikiran, berikut caranya :
Engkau mungkin tidak tahu asal kata omong kosong. Kata itu berasal dari seorang sufi bernama Jabbar. Omong kosong itulah satu-satunya meditasinya. Setiap kali seseorang datang, dia akan berkata, “Duduk dan mulailah.”
Orang-orang yang datang kepadanya tahu apa yang dia maksud. Dia tidak pernah berbicara, dia tidak pernah memberikan ceramah. Dia hanya mengajari orang untuk beromong kosong.
Sesekali dia akan memberikan demonstrasi kepada orang-orang. Selama setengah jam dia akan berbicara segala macam omong kosong dalam bahasa yang dibuat-buat. Dia mengatakan apa saja yang terlintas di pikirannya. Itulah satu-satunya ajarannya. Bagi mereka yang telah memahaminya, dia hanya akan berkata, “Duduklah dan mulai.”
Jabbar membantu banyak orang untuk menjadi benar-benar hening. Berapa lama engkau bisa terus berbicara? Pada akhirnya pikiran akan menjadi kosong. Perlahan-lahan kekosongan yang dalam muncul. Dalam kekosongan itu, kesadaran menyala. Kesadaran itu selalu hadir, dikelilingi oleh omong kosongmu. omong kosong itu harus dibawa keluar. Omong kosong itu adalah racunmu.
Hal yang sama berlaku dengan tubuh. Tubuhmu juga memiliki ketegangan. Mulailah membuat gerakan apa pun yang ingin dilakukan tubuh. Engkau seharusnya tidak memanipulasi tubuh. Jika tubuh ingin menari, jogging, berlari, berguling-guling di tanah, jangan mencegahnya, biarkan saja. Katakan pada tubuh, “Engkau bebas, lakukan apapun yang kau mau.” Dan engkau akan terkejut: “Ya Tuhan! Tubuh ingin melakukan semua hal ini, tetapi aku menahannya, dan itulah ketegangan tubuh.”
Jadi ada dua jenis ketegangan, ketegangan tubuh dan ketegangan pikiran. Keduanya harus dilepaskan sebelum engkau dapat memulai relaksasi, yang akan membawamu ke kesadaran.
Tetapi memulai dari kesadaran jauh lebih mudah, terutama bagi mereka yang dapat memahami proses kesadaran yang sangat sederhana. Sepanjang hari engkau menggunakan kesadaranmu untuk banyak hal. (Ini seperti engkau menyetir) mobil dalam lalu lintas (yang kacau). Engkau bertahan bahkan dalam lalu lintas (yang kacau itu)! Ini benar-benar gila.
Engkau menggunakan kesadaran tanpa menyadarinya, tetapi hanya untuk hal-hal di luar diri. Ini adalah kesadaran yang sama yang harus digunakan untuk lalu lintas di dalam diri. Saat engkau menutup mata, ada lalu lintas pikiran, emosi, mimpi, imajinasi. Segala macam hal mulai datang bergantian.
Apa yang telah kau lakukan di dunia luar, lakukan hal yang sama dengan dunia di dalam dirimu dan engkau akan menjadi saksi. Begitu engkau tahu rasanya, kegembiraan menjadi saksi itu begitu besar, begitu batiniah, sehingga engkau ingin masuk lebih dalam lagi. Setiap kali engkau memiliki waktu luang, engkau ingin masuk dan menggali lebih dalam lagi ke dalam batinmu.
Ini bukan masalah postur. Ini bukan pertanyaan tentang kuil , gereja atau sinagoga mana pun. Ketika engkau sedang tidak melakukan apa-apa, ketika engkau duduk di bus atau di kereta, tutup saja matamu. Menutup mata akan membuat matamu tidak lelah melihat ke luar terus, dan memberimu waktu untuk melihat ke dalam dirimu sendiri. Saat-saat itu akan menjadi momen pengalaman yang paling indah.
Dan perlahan-lahan, saat kesadaran mulai tumbuh, seluruh kepribadianmu mulai berubah. Dari ketidaksadaran ke kesadaran adalah lompatan kuantum terbesar.
Belajarlah untuk sadar dalam segala situasi. Gunakan setiap situasi untuk mengembangkan kesadaran.
OSHO
Meditation for Busy People
—-
You may not know the origin of the word gibberish; it comes from a Sufi mystic whose name was Jabbar – that was his only meditation. Whenever someone came, he would say, “Sit down and start” – and people knew what he meant. He never talked, he never gave any discourses; he simply taught people gibberish.
For example, once in a while he would give people a demonstration. For half an hour he would talk all kinds of nonsense in a made-up language; he said just whatever came into his mind. That was his only teaching – and to those who had understood it, he would simply say, “Sit down and start.”
Jabbar helped many people to become completely silent. How long can you go on talking? Eventually the mind becomes empty. Slowly, slowly a deep nothingness arises – and in that nothingness, a flame of awareness. It is always present, surrounded by your gibberish. The gibberish has to be taken out; that is your poison.
The same is true about the body. Your body has tensions. Just start making any movements that the body wants to make. You should not manipulate it. If it wants to dance, it wants to jog, it wants to run, it wants to roll around on the ground, you should not do it, you should simply allow it. Tell the body, “You are free, do whatever you want.” And you will be surprised: “My God! The body wanted to do all these things, but I was holding back, and that was the tension.”
So there are two kinds of tension, the body tensions and the mind tensions. Both have to be released before you can start relaxation, which will bring you to awareness.
But beginning from awareness is far easier, and particularly for those who can understand the process of awareness, which is very simple. All day long you use your awareness with things: cars, traffic – you survive even in the traffic! It is absolutely mad. You are using awareness without being aware of it, but only with outside things. It is the same awareness that has to be used for the inside traffic. When you close your eyes there is a traffic of thoughts, emotions, dreams, imaginations; all kinds of things start flashing by.
What you have been doing in the outside world, do exactly the same with the inside world and you will become a witness. And once tasted, the joy of being a witness is so great, so otherworldly, that you would like to go in more and more. Whenever you find the time, you would like to go in more and more.
It is not a question of any posture; it is not a question of any temple, of any church or synagogue. When you have nothing to do, sitting in a bus or in a train, just close your eyes. It will keep your eyes from becoming tired of looking outside, and it will give you time to watch yourself. Those moments will become moments of the most beautiful experiences.
And slowly, slowly, as awareness grows, your whole personality starts changing. From unawareness to awareness is the greatest quantum leap.
Just learn to be aware in all situations. Make a point of using every situation for developing awareness.
OSHO
Meditation for Busy People
Picture courtesy: Canva