20.6 C
Indonesia
Jum, 14 Februari 2025
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

20.6 C
Indonesia
Jumat, 14 Februari 2025 | 4:50:21 WIB

Miris Perpisahan Kapolres Sorong, Oknum Humas diduga Memanfaatkan Wartawan Untuk Gelapkan Uang Publikasi Media

Reporter : deo

Sorong detikjatim.id

– Miris perpisahan pimpinan Kapolres Sorong AKBP. Yohanis Agustiandaru. SH.,SIK.,MH kepada Kapolres Baru AKBP. Edwin Pasaroan. SIK.,MIK yang akan pindah dari Polres Sorong ke Mabes Polres Bagian Sumberdaya Manusia (SDM).
Bagaimana tidak, Perpisahan yang seharus meninggalkan kenangan bagus dan baik. Tetapi malah sebaliknya meninggalkan kesan yang buruk alias memalukan Polres Sorong.

Pasalnya, salah satu oknum anggota Polres Sorong entah sengaja atau memang ingin melakukan hak kurang etis dengan mengelabui rekan-rekan media atau pers.
Dengan menjanjikan uang peliputan bagi rekan-rekan jurnalis atau wartawan yang hadir saat meliput acara pedang pora dan lepas sambut Kapolres lama dan yang baru.

” kami tidak menuntut uang liputan tetapi jangan begitu sebagai anggota Polri bidang kehumasan. Seharusnya jangan menipu kami (wartawan), seharusnya menepati janjinya”keluh Dedi salah satu wartawan yang hadir, Jumat (12/7).

Lanjut, Ia juga sangat menyayangkan apa yang dilakukan humas Polres Sorong sebagai ujung tombak dalam mempublikasikan kegiatan-kegiatan polres yang dibawah wilayah Kepolisian Polda Papua Barat.

Boleh main, tetapi main yang bagaimana. Beliau (kasi Humas)sendiri yang bilang kita dari polres nanti ke Kampus STKIP nanti baru di kondisikan disana, karena masih dalam koordinasi.

” semuanya 27 orang wartawan ya, nanti langsung kita ke STKIP dulu”ungkap wartawan sembari mengikuti bahasa Kasi Humas saat di Polres Sorong
Ya semoga ini menjadi momen dan pelajaran bagi humas agar tidak terjadi kembali harapnya.

Ia juga menambahkan bahwa bukan masalah anggaran yang dituntut tetapi janji seorang penegak hukum, katakan saja Polisi yang memang sedang membangun citra baik ditengah-tengah masyarakat pribumi indonesia, kan sangat miris bagi seorang aparat penegak hukum dengan menjanjikan bahasa seperti begitu.

Yang bersangkutan akan kena masalah sendiri, dengan berjanji dan mengatakan kepada rekan-rekan wartawan. Memang kita pers tidak menerima uang, hanya mereka sendiri pasti ada anggaran untuk publikasi. Biasa untuk kemitraan dengan memberikan uang transport atau bensin, dan itu bukan menyogok atau menyuap.
“karena kepentingan yang diliput, bayangkan mereka suruh kita dari polres ke STKIP dengan jarak yang cukup jauh dan biaya transportasi yang lumayan. bukankah itu bukan pengorbanan jurnalis dalam bermitra !” tutupnya (Deo/tim)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles