Reporter : Aan
– Operasi Keselamatan Semeru (OKS) 2025 resmi berakhir.
Selama 13 hari pelaksanaan, ribuan pengendara di wilayah hukum Polres Madiun Kota terjaring razia.
’’Pelanggaran masih kami temukan,’’ kata Kanit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Satlantas Polres Madiun Kota Iptu Widada, kemarin (23/2).
Tercatat 3.708 pelanggaran ditindak secara represif.
Rinciannya, 530 pengendara terjaring Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) mobile, sementara 3.178 pengendara mendapat tilang langsung atau teguran.
Selain itu, tindakan preventif dan preemtif masing-masing dilakukan terhadap 7.416 pengendara.
Menurut Widada, penggunaan knalpot brong menjadi salah satu pelanggaran yang langsung dikenai sanksi tilang.
Meski masih banyak pelanggaran, OKS 2025 membawa dampak positif. Angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) turun selama operasi berlangsung.
Polisi mencatat 9 kasus laka lantas, dengan 12 korban luka ringan dan kerugian materiil sekitar Rp 5,5 juta.
’’Prinsipnya, OKS ini untuk menekan angka pelanggaran dan laka lantas serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas,’’ terang Widada.
Lebih lanjut, Widada menegaskan bahwa meski OKS 2025 telah rampung, upaya penertiban tetap berjalan.
’’Bukan berarti operasi berakhir, penertiban juga selesai. Sosialisasi dan edukasi tetap kami lakukan demi keselamatan masyarakat di jalan,’’ pungkasnya. (Aan/Tim Redaksi)