Reporter : Alfiani
Jakarta detikjatim.id– Kementerian Luar Negeri Rusia pada Selasa, 1 Maret mengatakan sebuah sistem harus mereka buat untuk menahan raksasa teknologi barat. Para big tech ini antara Meta Platforms Inc dan Google Alphabet, yang mereka sebut telah bertanggung jawab atas apa yang disebutnya “menghasut perang”
Menurut laporan kantor berita Rusia, Interfax, Otoritas Komunikasi Rusia, Roskomnadzor, juga menuntut agar layanan internet asing berhenti mendiskriminasi media Rusia di Eropa.
Google dan Meta termasuk di antara perusahaan internet yang menghadapi kemungkinan tindakan hukuman di Rusia setelah gagal membuka kantor lokal dan mengambil tindakan lain yang diwajibkan oleh undang-undang komunikasi.
Selain itu Meta juga telah melarang konten media pemerintah Rusia untuk muncul di platform Facebook dan Instagram secara global. Hal ini dinilai oleh Rusia sebagai usaha membungkam mereka untuk memberikan informasi berimbang kepada dunia.
Sementara menurut para kritikus Rusia, konten-konten yang diproduksi oleh media pemerintah Rusia selama ini cenderung berisi propaganda menyesatkan dan ditulis secara sepihak saja. Hal ini pula yang menurut Facebook telah melanggar kebijakan konten mereka.
Meta pun merasa wajar jika akhirnya mereka melakukan tindakan sepihak itu kepada media pemerintah Rusia. Namun konsekuensi berat mungkin harus diterima Facebook dan Instagram. Selain hukuman gagal memenuhi ketentuan membuka kantor lokal di Rusia, mereka juga bisa terkena hukuman tambahan lainnya.