Reporter: Rudi Hartono
Medan | Gerbang Indonesia – Kembali lagi terjadi kericuhan yang mengakibatkan hampir saja terjadi tawuran antar warga pajak baru, Kamis sore sekitar jam 15.00 wib, di tengah-tengah mediasi yang diprakarsai Ketua Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) Belawan, Putra Islami.
Awal bentrok antar warga di duga dari ketidaksenangan warga yang bermukim di area Pajak Baru sepulang dari nonton bareng Piala AFF antara Indonesia dan Singapura hari Sabtu (25/12/21) yang lalu. Tidak tau pemicunya apa yang jelas pertikaian itu terbawa sampai pulang di Jalan Pajak Baru Belawan Bahagia, Belawan, Kota Medan.
Yang bertikai sudah ditangani pihak kepolisian pada saat itu dengan mengerahkan polisi Anti huru hara. Pihak yang dirugikan paska bentrok tawuran hari Sabtu malam itu kembali meneror warga dan mengadakan aksi premanisme dan anarkis dengan melempar bom molotov atau sekedar patroli tengah malam dengan membawa klewang.
Merasa resah, warga kembali berembuk mencari solusi. DPAC RENTAN berinisiatif mendamaikan pihak yang bertikai dengan menghadirkan Bhabinkamtibmas Kelurahan Belawan Bahagia (Edy Syahputra), Lurah Belawan Bahagia, Ali Mukti NST, Tokoh masyarakat dan Alim Ulama Medan Utara. Warga pun mengambil tempat musyawarah di Mesjid Asy Syahadah di dekat area bertikai.
Warga sudah memadati ruangan pada siang menjelang sore itu. Segala keluhan dan solusi udah dipaparkan oleh warga dan lurah serta tokoh masyarakat. Musyawarah masih berjalan setengah jam, tiba-tiba terjadi lagi kerumunan anak remaja di sisi jalan dengan ramainya mengajak remaja lainnya mau menyerang remaja lain yang masih termasuk wilayah pajak baru.
Hal hasil rapat warga bubar, emak-emak yang merasa anaknya bakal tawuran kembali merasa resah dan bubar tanpa ada hasil kesimpulan rapat. Suasana gaduh diiringi caci maki dan umpatan antar emak-emak yang anaknya bertikai. Sementara itu di Jalan Bawal simpang 4 nya telah berkonsentrasi kerumunan warga campur baur. Ada yang cuma menonton ada pula yang mengamankan anaknya di rumah menghindari tawuran.
Personil Polsek Belawan langsung sigap dengan menurunkan Anti huru-hara, membawa pentungan dan prisai menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Satgas, URC dan anggota RENTAN pun turun ke lokasi ikut memberi bantuan sebagai tandem personil mengamankan kerumunan warga yang mulai menyemut.
Provokator dan pelaku tawuran yang hanya tinggal 6 orang tunggang langgang melihat banyaknya personil polisi dan satgas RENTAN yang ada di lokasi. Dari informasi warga, Syamsidar (60) tahun menyatakan, “rumah kami sering dilempari batu, bahkan ada tetangga yang dilempari bom molotov setelah anaknya (pelaku tawuran) di tangkap polisi. Hal itu dikarenakan warga Kamilah penyebab ditangkap anaknya’, ujarnya kepada awak media.
Khairul Azmi, Kepling 13 Kelurahan Belawan Bahagia menyatakan bahwa tawuran sering terjadi antar warga karena di picu banyak hal, diantaranya maraknya peredaran Sabu, judi, adanya “gang” anak muda yang beraliansi dengan bandar narkotik dan lain hal.
Lurah Belawan Bahagia di bantu Bhabinkamtibmas dan personil huru hara dari Polsek Belawan mengurai kerumunan warga dan turut mendengar keluhan warga serta masukan warga yang bermanfaat untuk kedepannya.
Setengah jam kemudian, kerumunan warga mulai berangsur-angsur mengecil dan kembali pulang ke rumah masing-masing. Aspirasi warga dan diskusi antar Kepling yang warganya bertikai ikut menjadi masukan lurah untuk solusi yang akan datang. Lurah Ali Mukti berpesan pada warga agar selalu memperhatikan dan menjaga keluarga masing-masing dari para provokator yang tak ingin warga kelurahannya aman dan harmonis seperti sebelumnya.(Rho)