Reporter : Alfiani
– Beredar video viral yang telah ditonton 114.222 Kali dan Telah dibagikan sebanyak 15.774 kali oleh beberapa Akun media social facebook pada juma`at 25/2/22
Dalam video tersebut tampak seorang wanita asal Negara prancis yang sedang mengikuti anaknya melakukan studi tur di gedung Dewan Regional Burgundy Prancis mendapatkan tindakan diskriminasi dari seorang Anggota dewan dalam rapat tersebut, lantaran wanita itu memakai Hijab di dalam ruangan tempat mereka melakukan studi tur
Kejadian itu terjadi, saat perempuan yang diketahui bernama Fatimah datang hanya untuk menemani anaknya yang sedang melakukan studi tur sekolah ke gedung tersebut.
Pada saat rapat pemaparan materi tentang tema studi tur berlangsung, tiba-tiba seorang anggota rapat yang juga seorang politikus bernama Julien Odul dari partai National Rally Prancis menunjuk Fatimah untuk melepas hijabnya, bahkan ia mengatakan jika hijab itu hanya pantas di pakai di rumah dan dijalanan, tidak untuk dalam ruangan tersebut
“Saya memohon kepada anda atas nama prinsip sekuler kita, untuk meminta dengan hormat, kepada para (orang tua) pendamping siswa yang baru saja memasuki ruangan ini, mohon untuk melepaskan kerudungnya, kita berada dalam ruangan public, kita berada dalam ruangan demokratis (bebas), dia pakai hanya di rumah, di jalan tapi jangan disini” ujarnya penuh emosi di hadapan para anggota rapat,siswa dan orang tua siswa
Ia meminta kepada pimpinan rapat untuk menggunakan haknya, supaya meminta pada Fatimah melepaskan hijabnya. Ia menambahkan hal itu demi menjaga prinsip sekuler Negara prancis, demi prinsip Republik Negara Prancis, dan dia beralasan demi para perempuan di seluruh dunia yang berjuang untuk lepas dari kediktatoran sistem islam.
“saya memohon pada ibu pimpinan supaya menggunakan hak anda, menyuruh orang ini melepas hijabnya hari ini saja, di ruangan ini saja, demi seluruh perempuan di seluruh dunia yang berjuang bebas dari kediktatoran islam, tidak boleh ada tanda yang mencolok untuk membedakan di ruangan ini”
Bahkan ia mengancam jika perempuan yang berhijab masih ada di ruangan tersebut, ia dan rekan-rekannya tidak akan berpartisipasi di dalam sesi pertemuan itu.
Fatimah terlihat berusaha tegar menghadapi perlakuan Diskriminasi yang tidak mengenakan itu, bahkan terlihat putraya menghampiri dan memeluknya untuk menguatkan dia
Beruntung sang pimpinan rapat saat itu, Marie Guite Dufay memberikan jawaban menohok pada Odoul, ia mengatakan jika tindakan yang dilakukan Odoul dan teman-temannya itu bersifat provokatif, dan mengundang kebencian
“Hukum melarang keras tanda-tanda yang memperlihatkan Diskriminasi di lingkungan sekolah, tapi hal ini tidak dilarang jika berada di ruang lingkup public, jika tidak ada alasan untuk orang tersebut meninggalkan ruangan ini.” Ungkapnya tegas dihadapan audiens
Ia menambahkan jika perbuatan Odoul tersebut merupakan tindakan tercela mencari-cari kesalahan untuk menimbulkan kebencian serta perpecahan diantara penduduk prancis.
“itu tindakan yang sangat tercela dan dapat menimbulkan perpecahan diantara kita, apabila terjadi hal tersebut maka akan menimbulkan hal yang sangat mengerikan, mengerikan” tutupnya.
Perlu diketahui video pertamakali diunggah oleh akun media social Twitter milik pribadi Julien Odul pada 11/10/21, yang kemudian mendapat kecaman dan komentar negatife dari seluruh pengikutnya dan bahkan seluruh masyarakat dunia.
Bahkan salah seorang diantara pengikut twitter Oduol mengatakan jika dirinya sangat membenci tindakan Diskriminasi yang dilakukan Oduol, walaupun dirinya bukanlah seorang muslim.