26.7 C
Indonesia
Sab, 25 Oktober 2025
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

26.7 C
Indonesia
Sabtu, 25 Oktober 2025 | 14:01:37 WIB

Wartawan Al Jazeera Anas Al-Sharif Tewas di Gaza, Tinggalkan Pesan Terakhir yang Mencengangkan Dunia

Reporter : Redaksi

Gaza City International detikjatim.id

— Dunia jurnalisme kembali berduka. Wartawan senior Al Jazeera, Anas Al-Sharif, tewas dalam serangan udara Israel di Gaza pada Minggu (10/8/2025). Kematian Al-Sharif menambah panjang daftar jurnalis yang gugur saat meliput konflik di Jalur Gaza.

Sebuah pesan yang disebut sebagai wasiat terakhirnya dipublikasikan di media sosial tak lama setelah kabar kematiannya mengemuka. Dalam pesan itu, Al-Sharif menulis:

“Inilah wasiat dan pesan terakhir saya. Jika kata-kata ini sampai kepada Anda, ketahuilah bahwa Israel telah membunuh saya dan membungkam suara saya.”

Pesan tersebut, yang sebelumnya disimpan untuk situasi terburuk, diunggah oleh rekan-rekannya sesuai permintaan mendiang.

Israel mengklaim Al-Sharif adalah seorang komandan Hamas dan terlibat langsung dalam operasi militer. Namun tuduhan ini dibantah keras oleh Al Jazeera, organisasi pembela kebebasan pers, dan seorang ahli PBB yang menegaskan tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.

Al-Sharif dikenal sebagai salah satu dari sedikit jurnalis yang tetap bertahan di Gaza utara sejak pecahnya perang. Liputannya yang mendalam kerap menyoroti penderitaan warga sipil di tengah blokade dan serangan udara yang tiada henti.

Kematian Al-Sharif memicu gelombang kecaman internasional. Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) menyebut pembunuhan ini sebagai serangan langsung terhadap kebebasan pers dan hak publik untuk mendapatkan informasi.

“Anas adalah suara rakyat Gaza yang kini dibungkam dengan kekerasan,” tulis pernyataan resmi Al Jazeera. “Kami menuntut investigasi menyeluruh dan keadilan atas pembunuhan ini.”

Hingga kini, konflik di Gaza telah menewaskan ratusan warga sipil, termasuk puluhan jurnalis. Kematian Al-Sharif menjadi simbol risiko yang dihadapi para pewarta perang, di mana menyampaikan kebenaran sering kali harus dibayar dengan nyawa.

Sumber : ABC, Reuters

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles