Reporter : RM
— Dugaan pencemaran lingkungan kembali mencuat di wilayah Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang. Kali ini, dapur milik MBG Yayasan Generasi Emas disorot lantaran diduga membuang limbah kotoran langsung ke ladang warga/kebun warga bahkan ke sungai.
Warga setempat mengeluhkan bau tak sedap serta warna air sungai yang mulai berubah akibat aliran limbah dari dapur tersebut. “Air sungai jadi keruh dan bau. Kami khawatir ini mencemari lingkungan dan berdampak pada kesehatan,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya, Kamis (23/10/2025).
Selain dugaan pencemaran, kondisi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di dapur MBG disebut tidak layak beroperasi. Beberapa sumber menyebutkan, sistem pembuangan tidak sesuai standar pengelolaan limbah rumah makan atau dapur besar sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.
Ironisnya, dapur MBG tersebut juga diduga belum memiliki ahli gizi bersertifikat, sebagaimana diwajibkan dalam ketentuan Permenkes RI Nomor 26 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Gizi Institusi.
Aktivis lingkungan di Sampang mendesak agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Kesehatan segera turun tangan melakukan investigasi lapangan serta pengujian kualitas air di area sekitar.
“Kalau benar limbahnya mencemari sungai dan IPAL tidak memenuhi standar, maka itu pelanggaran serius terhadap aturan lingkungan hidup,” tegas salah satu pemerhati lingkungan lokal.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Yayasan Generasi Emas maupun pengelola dapur MBG belum memberikan tanggapan resmi atas tudingan tersebut.
Redaksi akan terus melakukan konfirmasi dan pemantauan perkembangan kasus ini. (RM/Tim Investigasi Redaksi)