Reporter : RPMS
– Keluhan masyarakat sekitar terhadap mobil operasional Bank UMKM Jawa Timur Cabang Sampang yang kerap diparkir di badan jalan memunculkan pertanyaan serius: benarkah kantor cabang bank milik daerah ini tidak memiliki fasilitas parkir sesuai ketentuan?
Pantauan detikjatim.id di lokasi, mobil dinas operasional bank tampak terparkir di sisi jalan raya depan kantor. Situasi ini menyebabkan arus lalu lintas menyempit, terutama saat jam sibuk pagi dan malam. Beberapa pengendara mengaku harus melambat atau berhenti karena ruang jalan semakin sempit.
“Seharusnya kantor sebesar bank punya lahan parkir sendiri. Kalau dibiarkan, ini berpotensi jadi biang kemacetan,” keluh warga setempat. Yang enggan disebutkan namanya (18/08/25).
Aturan Wajib Lahan Parkir
Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 14 Tahun 2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung, setiap gedung perkantoran dan layanan publik diwajibkan menyediakan lahan parkir memadai. Selain itu, Perda Kabupaten Sampang Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah juga menegaskan pentingnya fasilitas pendukung bangunan agar tidak mengganggu aktivitas publik.
“Jika benar Bank UMKM tidak memiliki parkir, berarti ada indikasi kelalaian dalam perencanaan dan perizinan. Pemkab seharusnya meninjau ulang izin mendirikan bangunannya,” kata aktivis LSM LPAKN RI PROJAMIN M.Sakban
Dampak bagi Masyarakat
Minimnya lahan parkir tidak hanya soal estetika kota, tapi juga menyangkut keselamatan pengguna jalan. Ruang jalan yang menyempit berpotensi memicu kecelakaan lalu lintas, terlebih di kawasan padat aktivitas perbankan.
“Kalau ada kendaraan besar lewat, sering harus berhenti dulu karena terhalang mobil bank. Ini jelas mengganggu,” tambah Sakban
Hingga berita ini diturunkan, manajemen Bank UMKM Jatim Cabang Sampang belum memberikan tanggapan resmi. Awak media yang mencoba meminta konfirmasi dengan menghubungi beberapa rekanan namun masih belum bisa dipastikan sampai.
Kasus ini menambah catatan soal lemahnya pengawasan fasilitas publik di Sampang. Jika tidak segera ditangani, warga khawatir keluhan serupa akan terus berulang.(RPMS/Tim Redaksi)





