21 C
Indonesia
Jum, 24 Oktober 2025
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

21 C
Indonesia
Jumat, 24 Oktober 2025 | 23:12:24 WIB

Pengamen Terjun ke Sungai Jagir Saat Dikejar Satpol PP Ditemukan Tewas, Prosedur Penertiban Dipertanyakan

Reporter : Skbn

Surabaya detikjatim.id

– Pencarian terhadap pengamen yang nekat terjun ke Sungai Jagir saat dikejar Satpol PP Surabaya berakhir duka. Korban, Rendra Wahyu (20), ditemukan tewas setelah hilang sejak Minggu (24/8).

Jenazah Rendra ditemukan tim gabungan pada Senin (25/8/2025) sekitar pukul 12.07 WIB, sekitar 500 meter dari titik awal ia dilaporkan tenggelam.

“Kondisi korban sudah meninggal dunia karena tenggelam sejak kemarin. Tapi jenazah masih dalam kondisi baik,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Linda Novanti, Senin (25/8).

Linda menambahkan, pencarian korban sempat terkendala aliran sungai yang dipenuhi ranting dan enceng gondok. “Kendalanya obstacle, banyak ranting dan enceng gondok sehingga menyulitkan proses pencarian,” ujarnya.

Usai ditemukan, jenazah korban langsung dievakuasi dan dibawa ke RSUD dr. Soetomo Surabaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Investigasi: Prosedur Penertiban Satpol PP Dipertanyakan

Kasus ini memunculkan tanda tanya besar mengenai prosedur penertiban yang dilakukan aparat Satpol PP Surabaya. Informasi yang dihimpun detikJatim.id Rendra sehari-hari dikenal sebagai pengamen di kawasan Jagir. Saat operasi penertiban digelar, ia memilih melarikan diri dan akhirnya nekat terjun ke sungai demi menghindari kejaran petugas.

Sejumlah warga yang ditemui di sekitar lokasi menyebutkan bahwa aksi kejar-kejaran kerap terjadi dalam operasi serupa. “Sering kalau ada razia, pengamen atau anak jalanan lari ke sungai. Kami khawatir sebenarnya, karena bisa membahayakan,” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya.

Pakar hukum tata kota dari Universitas Airlangga, Dr. Andri Prasetyo, menilai kejadian ini harus menjadi evaluasi serius. “Satpol PP memang berwenang menertibkan, tapi ada batasannya. Jangan sampai penegakan perda justru menimbulkan korban jiwa. Harus ada SOP yang humanis,” ujarnya.

Catatan Redaksi

Hingga berita ini diturunkan, pihak Satpol PP Surabaya belum memberikan penjelasan resmi terkait kronologi lengkap pengejaran terhadap Rendra. Publik kini menunggu kejelasan, apakah ada pelanggaran prosedur dalam operasi tersebut atau murni insiden akibat tindakan nekat korban.(Skbn/Tim Redaksi)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles