21.5 C
Indonesia
Sen, 24 November 2025
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

21.5 C
Indonesia
Senin, 24 November 2025 | 20:36:48 WIB

Refleksi Hari Guru Nasional 25 November 2025: “Di Balik Seremonial, Ada Ironi yang Tak Pernah Usai”

Penulis : Akmal, S. Pd.I, Gr*

– Setiap tanggal 25 November, Indonesia merayakan Hari Guru Nasional. Spanduk penghormatan terpasang di mana-mana, kata-kata apresiasi mengalun dalam pidato, dan berbagai seremoni digelar sebagai bentuk penghargaan terhadap profesi mulia ini. Namun, di balik keramaian itu, ada kenyataan yang sering terlupakan: kesejahteraan guru, terutama guru swasta, masih jauh dari kata layak.

Hari Guru seharusnya menjadi momentum untuk meneguhkan kembali posisi guru sebagai pilar utama pendidikan bangsa. Namun, bagi banyak guru swasta, perayaan ini justru menghadirkan ironi. Ketika panggung upacara penuh dengan ucapan terima kasih, mereka masih harus menghadapi kenyataan bahwa pendapatan bulanan mereka tidak sebanding dengan kerja keras, beban administratif, tuntutan profesional, dan tanggung jawab moral yang mereka pikul setiap hari.

Di berbagai daerah, tidak sedikit guru swasta yang menerima gaji di bawah standar regional, bahkan ada yang setara atau lebih rendah dari upah harian buruh nonformal. Mereka mendidik dengan hati, tetapi hidup dengan penuh keterbatasan. Ironi inilah yang membuat Hari Guru Nasional terasa seperti perayaan yang belum sepenuhnya memihak para pahlawan tanpa tanda jasa itu.

Momentum Hari Guru Nasional seharusnya bukan sekadar seremoni dan ucapan penghargaan, tetapi titik balik untuk melihat kondisi guru secara lebih jujur. Bangsa yang ingin maju harus menempatkan guru di posisi terhormat bukan hanya dalam slogan, tetapi juga dalam kebijakan dan kesejahteraan nyata. Upaya peningkatan kompetensi, perlindungan profesi, serta kebijakan pengupahan yang adil adalah wujud penghormatan yang sesungguhnya.

Di tengah segala keterbatasan, guru—baik negeri maupun swasta—tetap berdiri di garis depan mencerdaskan generasi bangsa. Mereka mengajar dengan tulus, membimbing dengan kesabaran, dan berkorban tanpa banyak suara. Maka pada Hari Guru Nasional ini, sudah saatnya apresiasi tidak hanya diucapkan, tetapi diwujudkan secara konkrit. Guru yang sejahtera akan melahirkan pendidikan yang berkualitas. Dan pendidikan yang berkualitas adalah fondasi kemajuan bangsa.

Selamat Hari Guru Nasional 25 November 2025. Semoga penghormatan terhadap guru tidak berhenti pada seremoni, tetapi hadir sebagai perubahan yang benar-benar dirasakan.
saya terbitkan di media milik saya.(*Ketua DPC Guru Merdeka Profesional (GM Pro) Kab. Sinjai)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles