20.5 C
Indonesia
Rab, 15 Oktober 2025
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

20.5 C
Indonesia
Rabu, 15 Oktober 2025 | 0:34:47 WIB

“Sambung Roso”: Penutupan DOLANSEK 2025 yang Penuh Hangat dan Makna di Taman Dolan Batu

Reporter : Redaksi

Malang detikjatim.id

– Rangkaian kegiatan DOLANSEK 2025 resmi ditutup dengan nuansa yang berbeda dari kebanyakan seremoni kampus. Bertempat di Taman Dolan Batu, acara penutup bertajuk Sambung Roso menghadirkan atmosfer temaram, diiringi musik akustik lembut dan percakapan hangat antar mahasiswa. Malam itu bukan sekadar penutupan program, melainkan sebuah perayaan intim tentang makna komunikasi yang santun, empatik, dan berakar pada nilai-nilai etika.

Diselenggarakan oleh Kelompok Praktikum Public Relation 3 Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, Sambung Roso menjadi kolaborasi bermakna bersama Etherea Creative dan Taman Dolan Batu. Mengusung konsep blind date dalam balutan edukatif, kegiatan ini dirancang sebagai ruang belajar interpersonal bagi mahasiswa—tempat untuk menyambung rasa, bukan sekadar bertukar kata.

Dalam sesi utama bertajuk Blind Talk, para peserta dipasangkan secara acak dan diajak memulai percakapan ringan tanpa tekanan. Bukan perjumpaan biasa, melainkan dialog yang terbangun atas dasar rasa ingin tahu dan keinginan untuk memahami. Percakapan tersebut kemudian berlanjut dalam sesi makan malam bernuansa intim, namun tetap terbimbing oleh panduan dan pengawasan yang menjamin kenyamanan serta keselamatan peserta.

Untuk memperkaya interaksi, setiap pasangan dibekali Get to Know Card, semacam peta dialog berisi pertanyaan terbuka yang mendorong percakapan empatik dan mendalam. Alunan musik akustik dari panggung kecil menyatu dengan semilir angin malam, menciptakan suasana reflektif yang tenang. Tidak ada keramaian yang gaduh, hanya obrolan pelan yang membangun kedekatan dalam kesantunan.

Penyelenggara memastikan setiap zona interaksi diawasi oleh moderator. Tidak ada sesi yang dibiarkan berjalan tanpa pengawasan. Langkah ini diambil untuk menjaga seluruh rangkaian kegiatan tetap berada dalam koridor nilai-nilai kampus Islam: menjunjung etika, menjaga adab, serta menciptakan ruang aman dan setara bagi semua peserta.

Harkita Prabaningrum, Koordinator Etherea Creative, menegaskan bahwa Sambung Roso bukan ajang pencarian pasangan, melainkan ruang belajar untuk menjadi manusia yang lebih peka.

“Kami ingin menghadirkan pengalaman berbicara yang tidak terburu-buru, mendengar tanpa menghakimi, dan memahami dengan penuh tanggung jawab. Ini bukan tentang romantika, tapi tentang relasi yang sehat dan menghargai batas,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Hendri Dwi Prasetyawan, Marketing Taman Dolan Batu. Menurutnya, kolaborasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa mampu menghadirkan ide-ide segar yang tetap menjunjung nilai. “Sambung Roso menjadi contoh nyata bagaimana ruang publik bisa berfungsi sebagai taman belajar yang humanis. Kami bangga bisa menjadi bagian dari proses pertumbuhan ini,” tuturnya.

Lebih dari sekadar acara penutup, Sambung Roso menjadi pengingat bahwa komunikasi bukan semata soal menyampaikan pesan, melainkan soal merawat rasa. Ia menyatukan yang jauh, menjembatani yang berbeda, dan membuka jalan bagi empati tumbuh di tengah percakapan. Maka DOLANSEK 2025 pun ditutup bukan dengan seremonial megah, melainkan dengan kelembutan yang membekas di hati—menyambung bukan hanya kata, tapi makna.( Tim Redaksi )

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles