Reporter : Izul
SMA 2 Kota Mojokerto Lakukan intimidasi Pada Siswa Kelas 12, Biaya Study Campus Dibebankan Per Siswa Rp 1.5 Jt.
Program ekstra kurikuler pada study tour campus ke Institut Teknolagi Bandung (ITB) yang untuk siswa kelas 12 SMA 2 Kota Mojokerto, wajib di ikuti serta biaya dibebankan pada setiap siswa. Hal tersebur disambut negatif wali murid, akibatnya menimbulkan keresahan dilingkungan pendidikan terutama pada siswa kelas 12.
Untuk melancar kegiatan dan pandang sukses, dengan mengatasnamakan sekolah oknum guru tersebut melakukan perbuatan tidak terpuji dengan cara- cara intimidasi. Sedangkan Biaya untuk study campus tersebut sebesar 1.5 jt dibebankan pada siswa kelas 12.
Hasil investigasi DetikJatim.id (17/01) pada siswa kelas 12 pada SMA 2 kota Mojokerto, membenarkan prilaku oknum guru ( Wakasek kesiswaan)yang menekan kepada semua siswa, harus dan wajib mengikuti study campus di Bandung tersebut dengan biaya sudah ditetapkan pihak sekolah.
Seperti dituturkan salah seorang siswa kelas 12 yang namanya enggan disebut pada Detik Jatim id, sebetulnya program harus dilakukan saat kelas 11 lalu dan kenapa hal ini di laksanakan dikelas 12, sedangkan saat ini semua siswa melakukan persiapan ujian semester terahir
Lebih lanjut siswa tersebut juga mengatakan, ” Sebetulnya kami telah protes dan tidak ikut , selain terkesan dipaksakan, biaya nya pun terlalu mahal. Banyak teman teman kami yang kurang mampu mengeluh debgan mahalnya biaya tersebut”.
Apabila kami tidak mengikuti study campus di Bandung, siswa lain mengungkapkan, Wakasek tersebut melakukan tekanan dengan ancaman yang mana siswa tidak mungkin dapat melaksanakan.
Siswa yang tidak ikut boleh melakukan study campus dengan biaya murah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN)di Jatim, tanpa pendamping guru, siswa harus mencari dosen yang membidangi kesiswaan dengab wawancara langsung dab di vidio.
” Ini khan memberatkan kami dan mendorong kami pada sebuah persoalan, jangankan mewancarai, bagaimana cara kami untuk ketemu, kami tidak tahu, ini khan menimbulkan masalah baru,” kata siswa itu.
Pada sisilain beberapa wali murid, menyayangkan, sikap perilaku oknum guru tersebut yang melakukan intimidasi pada anak didiknya. Sehingga membuat beberapa wali murid berpandangan negatif terhadap SMA 2 Kota Mojokerto. ” Jangan jangan sekolahan di buat ajang bisnis oleh beberapa orang di lingkaran sekolah tersebut .
” Saya pribadi sangat keberatkan dengan pembayaran sebesar itu, uang 1,5 jt bagi saya cukup besar”, tandasnya
Pada sisi lain Kepala sekolah SMA Negeri 2 Kota Mojokerto, Drs Sugeng Widodo, saat akan di konfirmasi Detik Jatim, tidak berada ditempat, saat akan di konfirmasi tidak berada ditempat, dan di temui Wakasek bidang Humas, Madsuciadi, Spd, menjelaskan, sebetulnya kata kata intimidasi yang ditudingkan pada oknum guru tersebut melakukan intimidasi pada murit, terlalu ekstrem,dan tidak benar study campus di Bandung tersebut wajib diikuti siswa. Siswa boleh study pada PTN di lingkup Jatim dengan biaya ringan.
” Kami tidak mewajibkan siswa ikut study ke Bandung, boleh di PTN di Jatim siapa bilang tidak didampingi guru sekolah ini, ya pasti kami dampingi juga,” ungkapnya.
Saat di konfirmasi besarnya biaya tersebut yang dikeluhkan siswa serta wali murid, Matsuciadi, mengatakan, sebetulnya biaya tersebut tidak harga mati, bisa turun dan tidak sebesar itu.
Dan perlu diketahui biaya itu dapat turun, senyampang wali murid mengajukan keringan. Dan untuk menutupi kekurangan nantinya dilakukan subsidi silang dgn wali murid yang mampu. (Izul)